Active on Saturday, July 19 2025 - Sunday, July 20 2025
Category : NET
Event created by : YH6AI
Band : 2m
Mode : FM
Weekend Evening NET ORARI Lokal Aceh Besar (YH6AI), hari Sabtu, tanggal 19 Juli 2025 disertai pengiriman eQSL Card kepada seluruh Amatir Radio, anggota ORARI yang ikut berpartisipasi check-in pada Frekuensi RPU 146.340 Mhz +600 Khz Tone 88.5 mulai pukul 20:30 WIB atau 13.30 UTC hingga selesai.NCS : YC6BNR ANCS : YC6BSP
Net Logger : YD6AKVR YD6ART.
Background eQSL Card :
Pahlawan Nasional asal Aceh, Cut Nyak Dhien, lahir di Aceh Besar pada tanggal 12 Mei 1848 dan wafat pada 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang, Provinsi Jawa Barat.
Cut Nyak Dhien berjuang melawan pasukan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia sempat mengungsi, sementara suaminya bernama Ibrahim Lam Nga terus bertempur melawan Belanda.
Gugurnya Ibrahim Lamnga di desa Gle Tarum, Aceh Besar pada tanggal 29 Juni 1878 membuat Cut Nyak Dhien harus mengambil alih komando perjuangan Aceh melawan Belanda.
Pada tahun 1880, Cut Nyak Dhien kembali menikah dengan Teuku Umar (pahlawan nasional), setelah sebelumnya dia dijanjikan boleh ikut turun ke medan perang jika menerima lamaran dari Teuku Umar.
Dari pernikahan kedua itu, Cut Nyak Dhien memiliki seorang anak yang diberi nama Cut Gambang. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, pasukan Cut Nyak Dhien bersama pasukan Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda.
Namun, pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur di medan perang. Hal ini membuat Cut Nyak Dhien harus berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh, Aceh Barat bersama pasukan kecilnya.
Usia Cut Nyak Dien yang saat itu sudah relatif tua serta kondisi tubuh yang sakit-sakitan dan mata mulai rabun membuat salah seorang anggota pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena merasa iba.
Cut Nyak Dhien pun akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana dia dirawat dan penyakitnya berangsur mulai sembuh.
Keberadaan Cut Nyak Dhien yang dianggap masih memberikan pengaruh kuat terhadap perlawanan rakyat Aceh serta hubungannya dengan para pejuang Aceh yang belum tertangkap membuat pihak Belanda kemudian mengasingkannya ke Sumedang, Jawa Barat.
Cut Nyak Dhien meninggal dunia pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang. Nama Cut Nyak Dhien kini diabadikan sebagai Bandara Udara Cut Nyak Dhien di Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Rumah peninggalan Cut Nyak Dhien di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar itu, kini menjadi Museum dan setiap hari ramai dikunjungi oleh wisatawan. []
Event contact: 085359045904
Event grid locator: NJ75QM Show Direction Map
Top Ranked QSO
| Rank | Callsign | Band | Mode | QSO | Log |
| 1 | YC6BNR | 1 | 1 | 1 | Check |
| 2 | YD6ASS | 1 | 1 | 1 | Check |
| 3 | YD6AOM | 1 | 1 | 1 | Check |
| 4 | YD6ABV | 1 | 1 | 1 | Check |
| 5 | YC6AND | 1 | 1 | 1 | Check |
Real Time Log Statistic
| Mode / Band | 2m | All Band | FM | 26 | 26 |
| All Mode | 26 | 26 |
Total participant: 26 callsign
Indonesian Prefix Statistic
Call Area Data
Call Area Chart
Prefix Data
Prefix Chart
QSO Time
DXCC Statistic
- Indonesia: 26
eQSL card sample
![]()
Comments
No comment
You must be logged in to add comment.


